Senin, 17 Januari 2011

Dari Kanada ke Jalur Gaza untuk Menghafal al Quran


Gaza, "Kedatanganku dari Kanada ke tanah Gaza untuk menghafal al Quran tidak akan sia-sia .. Waktu yang aku gunakan dalam menghafal Kitab Allah Ta’ala akan ditetapkan untukku pahala yang besar .. Pelaksanaan perkemahan hafalan al Quran di Jalur Gaza sangat indah dan istimewa, sementara itu tidak kurang dalam suasana menyenangkan dan tawa, bermain dan hiburan yang syar’i."Dengan kata-kata inilah seorang remaja asal Kanada bernama Muhammad Ziyara, berusia 15 tahun, mengungkapkan sangat gembira ikut dalam perkemahan “Tajul Waqar” (mahkota ketegaran) untuk menghafal al Quran di Jalur Gaza. Ziyara datang ke Jalur Gaza mengikuti perkemahan ini untuk menghafal Kitab Allah, sebagai tujuan yang ditetapkan untuk dirinya sendiri dan dirancang untuk dilaksanakan. Dia mengatakan, "Sejak hari pertama kedua kakiku menginjak tanah Jalur Gaza melalui gerbang perlintasan darat Rafah aku daftarkan keikutsertaanku dalam perkemahan “Tajul Waqar” untuk menghafal al Quran al Karim, yang disponsori oleh yayasan "Darul Quran dan Sunnah" untuk tujuan yang agung ini.” Kepada koresponden Infopalestina, remaja yang menghafal al Quran dalam halaqah “Tajul Waqar” di masjid al Tauhid was Sunnah di kampung al Durj di timur kota Gaza, ini mengatakan, “Sejak kecil aku tinggal bersama keluargaku di Kanada. Aku hidup di sana sebagai anak yang normal. Namun ketika kami telah memutuskan untuk kembali ke tanah air kami di Gaza, aku segera punya ide untuk mendaftar di perkemahan hafalah al Qur'an al Karim. Pamanku memberi dorongan padaku untuk itu dan aku pun termotivasi untuk ikut dalam perkemahan ini guna menghafal Kitab Allah.Ziyara hanya akan tinggal selama lima di Jalur Gaza kemudian setelah itu kembali ke Kanada. Mestinya waktu liburan ini ia gunakan untuk bermain dan bersenang-senang. Namun dia bersikeras ingin menghabiskannya dalam perkemahan untuk menghafal al Quran al Karim; kemudian kembali penuh dengan takwa kepada Allah dan pengetahuan tentang Kitab-Nya, menurut penuturan Ziyara.

Istimewa dan RekreatifMengomentari pelaksanaan perkemahan hafalan al Quran selama musim panas di Jalur Gaza, remaja asal Kanada ini mengatakan, pelaksanaan perkemahan hafalan al Quran indah dan istimewa. Terjadi persaingan mulia di antara siswa dan saling berlomba sebanyak mungkin halaman al Quran yang dihafal selama halaqah tahfidz (hafalan). Dia menambahkan, "Aku menemukan perhatian luas biasa dari semua siswa untuk menghafal. Dalam sehari aku bisa menghafal rata-rata 8 sampai 10 halaman sejak awal saya ikut dalam perkemahan al Quran ini."Ziyara menggaris bawahi kekaguman ada perkemahan ini dengan mengatakan, "Yang membuat istimewa perkemahan ini adalah bahwa perkemahan ini sangat perhatian pada hafalan al Quran al Karim sebagai prioritas pertama, sementara tidak kurang dari suasana menyenangkan dan tawa, bermain dan hiburan yang syar’i."Dia mengatakan bahwa waktu menghafal dalam sehari, mulai dari subuh dilakukan secara kontinyu oleh semua peserta, sampai shalat dzuhur. Setelah itu kami pulang ke tempat mondok (tinggal) kami untuk beristirahat melakukan beberapa hal.

"Al Quran di Eropa Mengenai karakter Islam di Eropa dan di Kanada khususnya, Ziyara menjelaskan “Islam adalah agama yang tersebar merata di semua penjuru bumi. Di sana ada banyak islamic center dan masjid yang tersedia untuk menghafal al Qur'an, tetapi banyak orang Arab tidak fasih berbicara dalam bahasa Arab, karena lamanya mereka tinggal di negeri Barat. Akan tetapi proses hafalan al Qur'an di sana lambat, dibandingkan dengan apa yang kulihat di Jalur Gaza.”Di akhir pembicaraannya, Ziyara menyampaikan pesan terima kasih kepada penyelenggaran perkemahan dan lembaga yang menyeponsorinya. Dia mengatakan, "Aku yakin kedatanganku dari Kanada ke tanah Gaza untuk menghafal al Quran tidak akan sia-sia. Waktu yang aku gunakan untuk menghafal Kitab Allah Ta’ala akan dicatat untukku pahala yang besar dan agung.

Program BerkesinambunganSabtu (13/6), Yayasan Darul Quran dan Sunnah di Jalur Gaza membuka perkemahan bertajuk “Tajul Waqar” dengan tujuan mencetak para penghafal al Quran. Dr. Abdurrahman al Jamal, ketua lembaga ini mengatakan program ini dilaksanakan pada saat liburan sekolah musim panas. Dengan tujuan memanfaatkan masa liburan untuk membentuk generasi Quran yang siap dan mampu bertanggungjawab membebaskan tanah air dan kewajiban berdakwah di jalan Allah Ta’ala. Program Tajul Waqar ini serempak diselenggarakan di seluruh penjuru wilayah Jalur Gaza dan berlangsung selama 60 hari diikuti lebih 10 ribu siswa-siswi yang ingin menghafal al Qur’an.Tajul Waqar adalah program lanjutan untuk Tahfidzul Qur’an (menghafal al Qur’an) yang digalang lembaga Darul Qur’an dan as Sunnah selama ini. Setelah sebelumnya musim panas tahun 2007 program yang sama dilaksanakan selama 60 hari. Dari program ini di tahun 2007, tercatat ada 400 hafidz dan hafidzoh (penghafal) al Qur’an penuh (30 juz), sebagian lain hanya hafal sejumlah juz. Musim panas tahun 2008, program hafalan al Qur’an dengan nama ”Tabashir Nasr” digelar dan berhasil mencetak sekitar 3 ribu siswa-siswa penghafal al Qur’an baru.Program ini dilaksanakan untuk mentradisikan menghafal al Qur’an dan berupaya terus agar setiap rumah Palestina punya penghafal al Qur’an. Alasan lain yang tidak kalah penting penyelenggaraan program ini adalah terus berlangsungnya penistaan dari musuh terhadap al Qur’an dan Sunnah Nabi. Penistaan semacam ini harus dilawan dengan cara membuat program yang mencetak para penghafal al Qur’an dan pemegang teguh manhaj Allah Ta’ala. Program unik dan langka di dunia Islam dan Arab ini termasuk bentuk reaksi atas perang yang dilancarkan penjajah dan sekutunya dalam merusak moral generasi muda serta penghancuran terhadap masjid dan markas-markas penghafal al Qur’an.Program Tajul Waqar ini salah satu dari ratusan program dakwah yang mempunyai andil membentuk pribadi muslim dan menampilkan Gaza sebagai wilayah yang tak pernah gentar melawan musuh-musuhnya. (seto/Infopalestina)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar