Senin, 13 Desember 2010

DIANTARA CIRI ORANG YANG BERTAQWA

 Allah SWT berfirman :
 وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ 134.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan (kesalahan) orang…” (Ali Imran [3]: 133 – 134).
Menurut ayat di atas, setidak-tidaknya ada empat indikator yang menandai ketakwaan seseorang.
Pertama, orang-orang yang senantiasa menginfaqkan hartanya disaat lapang maupun sempit. Mereka ini disebut mempunyai kecerdasan finansial.

Orang-orang yang memiliki kecerdasan finansial adalah mereka yang pandai mengumpulkan pundi-pundi kekayaan melalui kerja keras dan cerdas, lalu pandai pula mengelolanya, termasuk menyisihkan sebagian untuk kaum dhu’afa dan masakin.
Kedua, orang-orang yang bisa mengendalikan amarahnya. Mereka disebut memiliki kecerdasan emosional.
Orang yang kuat, menurut Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW), bukanlah orang yang kuat bertarung. Orang yang kuat dalam Islam adalah orang yang mampu menahan marah.
Islam tidak melarang kita marah. Islam membolehkan kita marah. Yang dilarang adalah marah yang tidak terkendali. Emosi yang meletup-letup tanpa kontrol.
Perasaan senang dan benci, perasaan bahagia dan bersedih, demikian juga marah adalah sifat alamiah manusia. Persoalannya, orang-orang yang memiliki kecerdasan emosi mampu mengendalikan perasaannya sehingga mereka tahu kapan dan dimana bisa mengungkapkan perasaan senang atau ketidak senangannya.
Ketiga, mudah memaafkan, atau memiliki kecerdasan sosial.
Tanda orang yang memiliki kecerdasan sosial itu bisa dilihat dari pergaulannya sehari-hari, apakah mereka diterima masyarakat lingkungannya atau dijauhi? Orang yang memiliki kecerdasan sosial mudah bergaul, luwes, dan diterima. Sikapnya tidak arogan, atau sombong. Tidak egois dan mau berbagi. Mereka hidup di tengah masyarakat, berbaur, menyatu, dan tidak menyendiri. Rasulullah SAW bersabda, “Mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar pahalanya daripada yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka,” (Riwayat Ahmad dan Tirmidzi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar